Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) memasuki tahun kedua pelaksanaanya. Dalam sebuah siaran segera di platform Zoom yang bertajuk Sosialisasi Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 pada Rabu (11/05), Rachmawan Budiarto selaku ketua pelaksana program PMM 2 memberikan penjelasan perihal sistematika PMM 2022. Tak hanya itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim juga turut serta hadir memberikan sambutan.
“Saya ingin mengajak adik-adik mahasiswa di seluruh Indonesia, khususnya bet 10 ribu yang duduk di semester tiga, lima, dan tujuh untuk mendaftar PMM angkatan dua. Selama satu semester meniru program ini, kalian bisa berkuliah sampai 20 SKS di perguruan tinggi penerima,” ucap Nadiem dalam sambutannya.
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka mengusung nilai kebhinekaan dengan mengunggulkan beberapa manfaat. Adapun manfaat hal yang demikian antara lain dapat memberikan pengalaman baru berhubungan nilai-nilai keberagaman suku, agama, kepercayaan, kebudayaan, dan bahasa yang belum pernah diketahui hingga menjalin pertemanan lintas adat istiadat.
“Dikala kita masuk bareng-bareng, berinteraksi bersama teman-teman, saudara baru di kampus, ini mengalami keragaman suku, agama, kepercayaan, adat istiadat, dan bahasa. Pertemanan lintas adat istiadat yang kita jalin selama satu semester akan luar biasa,” kata Rachmawan.
Tak hanya itu, Rachmawan Budiarto juga memperkenalkan fasilitas yang akan didapat dari peserta PMM 2, adalah adanya nilai hasil pengakuan kredit masa kuliah, e-sertifikat PMM 2 dari Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, hingga bantuan biaya.
“Akan ada pengakuan kredit hingga 20 SKS. Tentu akan ada sertifikat dan ada bantuan biaya dengan bermacam komponen.”
Pada tahun 2021, tercatat sejumlah 11.456 mahasiswa meniru PMM. Sementara itu, tahun ini direncanakan akan ada penambahan kuota menjadi 16.000 mahasiswa yang akan meniru PMM luring dan bisa memilih perguruan tinggi tempat beraktivitas. Perbedaan angka kuota mahasiswa menjadi satu perbedaan yang betul-betul tampak. Selain itu, perkiraan cara kerja secara luring juga menjadi pembeda PMM 2022 dengan PMM tahun lalu yang masih sulit untuk luring akibat pandemi.
“Insya Allah tahun ini ada 16.000 mahasiswa yang akan luring bisa memilih, ini berbeda dari tahun lalu. Bisa memilih perguruan tinggi tempat mereka akan beraktivitas di 194 perguruan tinggi, tentu saja prasyarat dan ketentuan berlaku,” Rachmawan menerangkan.
Adapun cara kerja PMM 2022 yang akan dijalankan secara luring menjadi perbedaan yang cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya.
“Ini akan jadi kali pertama PMM diselenggarakan secara luring jadi, (mahasiswa) betul-betul akan mengalami hidup di lingkungan baru, membangun interaksi yang lebih intens antar mahasiswa dari bermacam daerah dan bermacam pulau. Kita bertukar sementara, tetapi bermakna selamanya. itulah semboyan dr PMM,” jelas Nizam selaku Direktur Jenderal Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Mekanisme Konversi SKS
Pendaftaran program PMM sendiri akan dibuka pada semester genap (semester 2,4, dan 6) dan nantinya akan memulai perkuliahan pada semester ganjil (semester 3,5, dan 7). Tahun ini, pendaftaran PMM 2 akan dibuka pada bulan Maret hingga April 2022. Terkait metode konversi SKS sendiri, mahasiswa disarankan untuk mengambil 20 SKS di perguruan tinggi penerima. Seandainya mahasiswa ingin mengambil SKS di perguruan tinggi pengirim, maksimal jumlah yang dibolehkan adalah 6 SKS
“Adik-adik semua, 20 SKS hal yang demikian bisa diambil atau bahkan kami mendorong diambil semua di perguruan tinggi penerima di mana 4 SKS diantaranya modul slot garansi 100 nusantara sehingga 4 SKS modul nusantara dan 16 SKS mata kuliah yang lain sehingga total 20 SKS,”
“Kalau adik-adik semua masih membutuhkan peluang untuk mengambil mata kuliah di perguruan tinggi pengirim, boleh saja, tetapi maksimal 6 SKS, itu pun yang daring.” jelas Rachmawan.
Cara PMM 1 yang Masih Meninggalkan Catatan
PMM 1 yang sudah dijalankan pada tahun 2021 telah berakhir. Adisty, seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi 2020, yakni seorang peserta dari PMM 1. Sebagai alumni angkatan pertama program pertukaran mahasiswa, ia memperkenalkan bahwa masih terdapat beberapa kekurangan dalam cara kerja PMM 1. Minimnya informasi berhubungan program ini menjadi salah satu kesulitan yang ia hadapi.
“Selama meniru program ini, aku merasa jika yang masih minim adalah informasinya. Dari buku panduannya sendiri hanya menerangkan secara umum. Dan di akun media sosial kampus merdeka juga masih minim informasi,” ungkap Adisty.
Selain itu, Adisty juga memperkenalkan perihal adanya modul nusantara yang terasa kurang maksimal akibat dijalankan secara daring. Padahal bila menelisik kembali tujuan dari PMM, program ini mengusung nilai kebhinekaan untuk saling mengenal adat istiadat di Indonesia.
“Karena perkuliahan dijalankan secara daring, jadi mata kuliah modul nusantara juga kurang maksimal, karena patut kita dapat mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan mempelajari adat istiadat di daerah universitas tujuan secara segera,” kata Adisty.
Sebagai alumni Angkatan pertama program PMM, Adisty ingin bahwa ke depannya, metode dari program PMM ini akan semakin baik terutama situasi sulit informasi yang dianggapnya masih sulit didapat.
“Harapan untuk program pertukaran kampus merdeka kedepannya yakni semoga segala aspek dalam program ini disempurnakan kembali, seperti halnya dalam aspek informasi yang menurut saya masih minim,” ucap Adisty.
Kritik dan anjuran cara kerja PMM 1 juga datang dari Aris selaku Koordinator PMM Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2021. Ia mengungkapkan adanya problem perihal peserta yang mengundurkan diri. Dalam program PMM, sebenarnya tidak ada alternatif untuk mengundurkan diri sehingga sempat menjadi problem dikala ada mahasiswa yang berniat untuk mundur karena ketidaksesuaian matkul.
“Pantas kesepakatan awal, di Dikti tidak ada fitur mundur, sehingga yang kemarin mundur tidak boleh mendaftar kegiatan yang sama di tahun berikutnya. Karena Dikti kemarin sudah memberikan waktu untuk mengisi surat pernyataan meniru kegiatan PMM 2021 sehingga dikala surat itu diisi mahasiswa patut komit dengan surat pernyataan hal yang demikian,” ucap Aris.
Ia juga menyoroti berhubungan kendala proses pencairan uang saku dan bantuan UKT selama PMM 1. Aris mengukur bahwa masih terdapat keterlambatan slot bet kecil pencairan bantuan dana akibat perpindahan pengelolaan dari Dikti ke LPDP.
“Ada beberapa kendala dana yang telat cairnya. Karena skema pendanaan yang sebelumnya dikelola Dikti pindah ke LPDP sehingga ada penyesuaian tata tertib,” pungkas Aris.
Tinggalkan Balasan